Bagaimana cara memahami orang lain

Pernahkah anda berada dalam situasi mempertanyakan bagaimana cara memahami orang lain? Mengapa hal ini timbul? 

Biasanya karena kita dihadapkan dengan situasi di mana kita diminta untuk menyelesaikan sebuah target pekerjaan. Tetapi nyatanya hal itu sangat bergantung kepada orang lain karena kontribusinya terhadap pekerja yang kita selesaikan.

Kita paham bahwa setiap memiliki target yang harus diselesaikan tepat waktu. Waktu yang terus berlalu menjadi tanda bahwa sebuah pekerjaan harus diselesaikan agar proyek yang dilakukan tidak mundur dari jadwal.

Pertanyaannya adalah kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk bisa menjaminkan bahwa Mitra kita bisa memenuhi harapan kita? Sebuah pertanyaan yang menarik dan Mari kita bahas.

Kalau kita cermati lebih detail ternyatan, terlambat penyelesaian sebuah proyek bisa disebabkan dari saling tidak mengerti antar para pihak. Bisa jadi antara satu unit dengan unit lain. Bisa juga dari pelaksana dengan supplier. Bahkan bisa juga antara pemilik proyek dengan pelaksanaannya.

Secara sederhana hal ini disebabkan oleh kedua pihak saling memiliki persepsi sendiri. 

Sebagai contoh tentang tanggal pengiriman. Seorang pelaksana menunggu barang datang di hari Minggu karena akan diperiksa lebih dahulu sebelum dipakai pada hari Senin. Sedangkan supplier melihat Tidak mungkin orang bekerja di hari Minggu dan menganggap pekerjaan akan dilakukan di Senin pagi.

Kita bisa membayangkan dari ini akan ada kekacauan karena barang tidak disepakati waktu kedatangannya. Kedua pihak saling memiliki persepsinya masing-masing terhadap waktu.

Pada kenyataannya kedua pihak tidak berusaha untuk saling berbagi pandangannya. Keduanya saling berpegang pada transaksinya masing-masing. Hal ini yang menyebabkan tidak adanya solusi untuk menangani perbedaan persepsi yang ada.

Bahkan keduanya saling menunggu dan berharap pihak lain untuk memulai. Tentu adalah hal yang tidak mungkin terselesaikan kalau keduanya saling menunggu.

Lalu bagaimana kita akan menanganinya ? Ada prinsip di dalam NLP yang menyatakan setiap orang memiliki peta dalam pikirannya dalam melihat dunia. 

Dalam prinsip ini setiap orang dengan pengalamannya berupa kejadian dalam bentuk gambar, suara yang didengar atau perasaan tertentu akan membentuk sebuah peta Bagaimana Mereka melihat dunia. 

Ada yang penuh disiplin dan ada yang sedikit longgar. Ada yang menggebu-gebu dan ada juga yang santai. 

Intinya setiap orang memiliki Belief, value, identitas, motivasi yang akan membentuk bagaimana mereka berpikir. 

Setiap orang akan berbeda dan perbedaan ini bisa menimbulkan akibat perselisihan terhadap cara pandang. Sebenarnya hari ini tidak juga jadi masalah tatkala keduanya saling melihat menurut persepsinya masing-masing.

Namun pada kenyataannya tidak demikian. Dalam interaksi sehari-hari baik di pekerjaan maupun lingkungan sosial kita akan berhadapan dengan orang lain yang memiliki cara pandang yang berbeda.

Di sinilah pentingnya untuk memahami setiap orang memiliki peta dunianya maka kita akan menghormati cara pandang orang lain yang berbeda. 

Untuk bisa memahami orang lain kita bisa memperhatikan postur gesture dan kata-kata yang digunakan. Dari tanda-tanda ini kita bisa merasakan apa kira-kira yang mereka pikirkan.

Dengan teknkk empati kita bisa melihat apa yang kira-kira dipikirkan oleh orang lain dan bisa saja langsung dikonfirmasi terhadap apa yang kita tangkap. Konfirmasi ini penting karena untuk memastikan apakah yang ada di persepsi kita itu seperti yang ada di benak orang.

Memulai sebuah tindakan yang dalam kendali adalah lebih baik daripada menunggu. Melakukan tindakan yang berada dalam kendali kita adalah sesuatu yang sangat mungkin dilakukan. 

Kita bisa merubah cara pikir, kita berubah perasaan, kita merubah Gerakan tubuh kita atau sampai dengan merubah tindakan kita. Itu semua adalah hal-hal yang berada dalam kendali kita. Dan itulah yang bisa kita ubah lebih dahulu.

Sehingga dalam menghadapi sebuah situasi yang tidak jelas yang dibutuhkan adalah komunikasi untuk menyamakan persepsi sehingga tercipta peta yang saling dipahami. Ambilah tindakan di dalam diri kita untuk bisa memahami peta orang lain sehingga apa yang kita inginkan bisa tercapai melalui kesamaan pemahaman baik dari diri kita maupun orang lain.